Renungan Harian Hari Ini 1 Januari 2023, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 1 Januari 2023, Bacaan Injil Lukas 2:16-21

Bacaan I: Bil. 6:22-27; Mazmur: 67:2-3.5.6.8; R:2a; Bacaan II: Gal. 4:4-7; HARI RAYA NATAL (P); HARI RAYA SP MARIA BUNDA ALLAH (P); Hari Perdamaian Sedunia

Setelah mendengar berita kelahiran Penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.

Tetapi, Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka, kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang  mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 1 Januari 2023, Bacaan Injil

Pada hari pertama tahun baru ini, pantaslah kita bersyukur atas segala kemurahan dan kebaikan Tuhan karena kita boleh menginjak dan menikmati lembaran baru dalam kalender kita, juga terutama karena tuntunan-Nya dalam mewujudkan resolusi hidup kita sepanjang tahun yang lalu. Sebagai seorang beriman, kita melandaskan syukur dan harapan kita untuk melangkah ke depan dengan bersandar pada Sabda Tuhan sebagaimana Bunda Maria yang hari ini kita rayakan sebagai Bunda Allah.

Bunda Maria meletakkan kehidupannya dalam kesatuan dengan Allah dalam diri Yesus Kristus, Putranya. Hidup Maria menjadi lebih berarti karena kebersamaan dan kebersatuannya dengan Yesus. Dalam Injil hari ini dikatakan bahwa “ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, la diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum la dikandung ibu-Nya” (Lukas 2:21)). Maka, hari ini juga merupakan hari peringatan pemberian nama Yesus.

Yesus artinya Allah menyelamatkan. Sebab itu, semoga pada awal tahun ini kita sungguh mendasarkan hidup kita pada tangan Tuhan dan terus berjalan bersama Yesus dalam peziarahan hidup ini. Santa Perawan Maria Bunda Allah merupakan teman seperjalanan kita.

.

Ya Tuhan, pada awal tahun ini kami ingin melandaskan hidup kami dalam bimbingan-Mu supaya hidup kami senantiasa dinaungi rahmat baik bagi kami sendiri maupun untuk kami bagikan kepada banyak orang. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.

Renungan Harian Hari Ini 31 Desember 2022, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 31 Desember 2022, Bacaan Injil Yohanes 1:1-18

Bacaan I: 1Yoh. 2:18-21; Mazmur: 96:1-2,11-12,13; Hari ke-7 Oktaf Natal (P) Sta.Melania; St.Silvester I, Paus;

Pada mulanya, adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.

Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.”

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 31 Desember 2022, Bacaan Injil

Terang adalah merupakan ciptaan pertama Allah, baru kemudian disusul ciptaan lainnya. Terang dijadikan rekan sekerja Allah dalam lingkup sejarah keselamatan manusia supaya manusia menyaksikan terang itu; sebab tanpa terang kehidupan tidak dapat berlangsung. Allah berinisiatif untuk mengirimkan terang sejati yang menerangi hati dan memberi hidup bagi manusia.

Yesus adalah Terang Sejati. Dia adalah Firman yang kekal yang ada bersama Allah. Firman itu adalah Allah. Firman yang adalah Allah yang kekal itu terlibat dalam karya penciptaan Allah Bapa. Karena melalui Firman itu, Allah menjadikan segalanya menjadi ada. Firman Allah yang mencipta menjadi sumber hidup dan memberi terang. Firman yang adalah sumber kehidupan mengenyahkan kegelapan yang melingkupi dunia dan kehidupan manusia yang berdosa.

Melalui Firman-Nya, Allah mewujudkan rencana-Nya dalam penciptaan, pemeliharaan, dan penebusan. Artinya, Firman yang merupakan perwujudan kehadiran Allah sendiri, memiliki wibawa dan kuasa Allah. Yesus Kristus yang telah kita peringati kelahiran-Nya adalah Allah. Dalam Dia ada hidup.

Karena itu, kita dipanggil untuk hadir dan mewartakan keselamatan yang bermuara pada kesadaran terhadap dosa dan pengakuannya akan kebenaran Injil Kristus, dan kepada-Nyalah hidup bergantung. Firman yang hidup tetap nyata ketika karya Gereja dan kehadirannya mewujudkan kebenaran, keadilan, bela rasa dan cinta kasih.

.

Bapa Yang Mahabaik, Putra-Mu sebagai Firman yang hidup menjelma menjadi manusia untuk menebus dosa manusia. Utuslah kami untuk menjadi pewarta dan saksi karya agung-Mu. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.

Renungan Harian Hari Ini 30 Desember 2022, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 30 Desember 2022, Bacaan Injil Matius 2:13-15.19-23

Bacaan I: Sir. 3:2-6.12-14; Mazmur: 128:1-2.3.4-5; Bacaan II: Kol 3:12-21; Hari ke-6 Oktaf Natal (P) PESTA KELUARGA KUDUS; St.Sabinus;

Setelah orang-orang majus itu berangkat, tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati.

Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati.”

Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel. Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 30 Desember 2022, Bacaan Injil

Hari ini, kita merayakan Pesta Keluarga Kudus. Pesta ini mengingatkan kita akan perjuangan keluarga-keluarga sederhana, khususnya sang ayah dalam masa pandemi Covid-19. Segala upaya diperjuangkan untuk menghidupi keluarga, khususnya untuk anak-anak mereka. Persis seperti Santo Yusuf, dalam kemiskinan dan ketulusannya berjuang untuk menyelamatkan Yesus dan Bunda Maria.

Allah tahu Herodes merupakan ancaman bagi bayi Yesus dan Allah tahu bahwa Yusuf sangat miskin, maka Allah mengirimkan orang Majus dan memakai mereka untuk memelihara bayi Yesus. Peristiwa ini juga memperlihatkan kembali kesalehan dan ketaatan Yusuf terhadap perintah Allah. Begitu mendengar Allah berfirman, Yusuf segera mengajak Maria dan bayi Yesus pergi ke Mesir.

Setelah Herodes mati, Allah kembali berfirman kepada Yusuf untuk membawa keluarganya pergi ke Nazaret di daerah Galilea, tempat di mana Yesus tumbuh dan memulai pelayanan-Nya. Yusuf tidak hanya taat kepada bimbingan-Nya, tetapi juga melakukan semua perintah-Nya tanpa keraguan sedikit pun. Penggenapan rencana Allah bagi keselamatan manusia di dalam Yesus Kristus sepenuhnya adalah karya Allah. Namun, Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk ikut berperan di dalamnya.

Lebih indah lagi adalah bahwa Allah selalu memberikan bimbingan-Nya agar manusia berhasil dalam bekerja bersama Allah dan menyediakan segala yang dibutuhkannya. Allah hanya menuntut ketaatan tanpa syarat dari manusia yang dipilih untuk bekerja sama dengan-Nya. Santo Yusuf telah memberikan contoh bagi kita.

.

Bapa Yang Yaik, dampingilah kami untuk menjadi pribadi yang taat, sebagaimana Santo Yusuf teladankan kepada kami. Semoga kami juga selalu siap menjadi penyalur rahmat dan berkat-Mu Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.

Renungan Harian Hari Ini 29 Desember 2022, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 29 Desember 2022, Bacaan Injil Lukas 2:22-35

Bacaan I: 1Yoh. 2:3-11; Mazmur: 96:1-2a.2b-3.5b-6; R:11a; Hari ke-5 Oktaf Natal; St.Thomas Becket dr Canterbury; St.Kaspar Del Butalo; Daud (Raja Israel);

Ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: “Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”, dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus.

Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya: “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”

Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan-dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri-,
supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 29 Desember 2022, Bacaan Injil

Dalam buku-buku doa lingkungan, kita menemukan adanya acara “mitoni”, mendoakan bayi dalam kandungan yang berumur 7 bulan sekaligus memberkatinya. Ada juga aneka kegiatan liturgi yang dikaitkan dengan kebiasaan daerah tertentu mengenai kelahiran seorang anak. Bunda Maria dan Yusuf juga melakukannya. Mereka menyunatkan Yesus pada hari kedelapan sesuai tuntutan hukum Allah.

Lalu, Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Yerusalem untuk pentahiran sekaligus menyerahkannya kepada Tuhan mengingat Yesus anak sulung. Mereka mematuhi perintah Tuhan. Yusuf dan Maria menjalankan tanggung jawab sebagai orangtua di hadapan Tuhan. Tanggung jawab ini mengungkapkan makna iman serta jalan kekudusan orang tua atas apa yang Allah kehendaki.

Kelalaian dan kekeliruan dalam pendidikan anak pada zaman ini mudah kita lihat. Tanggung jawab terhadap anak hanya diterapkan sebatas pemenuhan kebutuhan lahiriah dengan narasi demi anak agar tidak rewel. Narasi ini menyisakan banyak persoalan: orang tua tidak mau repot, mau praktis, anak tidak merepotkan dan anak bisa diam. Misalnya, masih anak-anak sudah diberi HP biar tidak rewel. Model seperti ini jelas mengabaikan kebutuhan spiritual anak-anaknya.

Kebutuhan spiritual lebih utama daripada kebutuhan lahiriah. Sejak kecil anak harus diperkenalkan kepada Yesus agar ia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Sangatlah keliru bila dikatakan bahwa anak belum tahu apa-apa. Orang tua bertanggung jawab membawa anak ke gereja dan mendorongnya supaya beribadah kepada Tuhan.

.

Bapa Yang Mahakasih, lindungilah kiranya generasi muda kami dengan cinta-Mu. Tuntunlah hati orang tua mereka untuk mendidik anak-anaknya dalam kasih-Mu. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.

Renungan Harian Hari Ini 28 Desember 2022, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 28 Desember 2022, Bacaan Injil Matius 2:13-18

Bacaan I: 1Yoh. 1:5-2:2; Mazmur: 124:2-3.4-5.7b-8; R:7a; Hari ke-4 Oktaf Natal Pesta Kanak-kanak Suci (M);

Setelah orang-orang majus itu berangkat, tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati.

Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: “Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih, Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.”

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 28 Desember 2022, Bacaan Injil

Rencana Tuhan dalam kehidupan manusia begitu luar biasa. Banyak peristiwa yang menurut nalar tidak mungkin, namun karena kita mengimani kehendak-Nya maka menjadi mungkin. Rencana dan kehendak Tuhan jauh di atas perhitungan kita manusia. Persis dengan kisah orang Majus di sini dan juga Yusuf. Karena mereka mendengarkan kehendak Allah, maka Kanak-kanak Yesus yang baru dilahirkan terselamatkan dari ancaman dan pembunuhan Herodes.

Dalam kondisi terancam oleh Herodes yang juga berniat membunuh Yesus, orang-orang Majus dalam perjalanan pulang tidak mau mengikuti kehendak Herodes melainkan kendak Allah. Tidak kembalinya orang majus kepada Herodes tidak menyurutkannya untuk mencari Yesus. Karena kejahatannya, dan untuk mencapai tujuannya, maka Herodes membunuh semua anak di bawah dua tahun.

Dalam situasi ini pula Yusuf segera menaati kehendak Allah dan membawa Yesus ke Mesir. Keselamatan terjadi karena Yusuf mendengarkan kehendak Allah. Kehidupan kita semua senantiasa diselimuti aneka masalah dan persoalan yang memang menjadi bagian dari proses keselamatan. Rintangan hidup dalam aneka model dan bentuk bisa juga menggoncangkan kemanusiaan kita untuk tidak percaya kepada kehendak Allah.

Dari pengalaman orang-orang Majus yang adalah cerdik pandai dan meniru Santo Yusuf yang rendah hati, kita belajar untuk percaya kepada Allah. Keselamatan Allah terjadi karena kita percaya dan melakukan apa yang Allah kehendaki. Iman yang diwujudkan dalam perbuatan itulah jalan keselamatan, jalan kekudusan.

.

Bapa Yang Mahabaik, dalam aneka persoalan sering kali kami tidak mampu mendengarkan suara-Mu. Didiklah kami menjadi murid-murid Yesus yang siap mendengarkan kehendak-Mu dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.

Renungan Harian Hari Ini 27 Desember 2022, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 27 Desember 2022, Bacaan Injil Yohanes 20:2-8

Bacaan I: 1Yoh. 1:1-4; Mazmur: 97:1-2.5-6.11-12 Ref: 12a; Hari Ke-3 Oktaf Natal; PESTA ST.YOH., RASUL & PENG. INJIL (P);

Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong, Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: “Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana la diletakkan.” Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur. Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.

Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kafan terletak di tanah, akan tetapi ia tidak masuk ke dalam. Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 27 Desember 2022, Bacaan Injil

Hari ini, Gereja merayakan Pesta St. Yohanes, Rasul yang juga disebut murid terkasih Yesus. Ia adalah murid yang langsung percaya bahwa Yesus bangkit ketika melihat kubur kosong. Beda dengan Maria Magdalena yang memberitahukan kepada para murid bahwa kubur kosong karena Yesus diambil orang. Sebagai murid yang terkasih, Yohanes percaya bahwa Yesus sudah bangkit sebagaimana dinubuatkan dalam Perjanjian Lama maupun yang dikatakan Yesus sendiri kepada para murid-Nya (bdk. ay. 8).

Meski Maria Magdalena merupakan saksi pertama melihat kubur yang terbuka, ia malah berlari dan memberitahukan kepada para murid bahwa Yesus telah dicuri orang. Apa yang dialami Maria Magdalena adalah respons umum yang dapat diterima oleh logika pada umumnya. Maria Magdalena belum percaya, bahkan mustahil kalau Yesus telah bangkit dari kubur. Apalagi hanya dengan melihat kubur yang telah terbuka itu. Tidak heran kalau dalam kisah lain Maria Magdalena percaya karena berjumpa dengan Yesus yang bangkit.

Bagi murid yang dikasihi Yesus, kubur kosong membuktikan kebenaran nubuat Perjanjian Lama dan pengajaran Yesus bahwa Dia adalah Kebangkitan dan Hidup. Namun bagi Maria, diperlukan perjumpaan pribadi dengan Yesus yang sudah bangkit itu supaya Maria sungguh percaya akan kebangkitan-Nya. Apakah kita memerlukan bukti untuk percaya bahwa Yesus sungguh sudah bangkit dari kematian?

Sebagai seorang beriman, manakah model rohani kita: seperti Maria Magdalena yang butuh bukti, ataukah seperti Yohanes, Rasul, yang percaya karena nubuat Kitab Suci?

.

Tuhan, kuatkan iman kami untuk sungguh-sungguh percaya bahwa Engkau adalah Tuhan yang hidup dan sudah mengalahkan kuasa maut. Kuatkanlah iman kami agar kami dapat percaya dan bersaksi dengan berani tentang-Mu. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.

Renungan Harian Hari Ini 26 Desember 2022, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 26 Desember 2022, Bacaan Injil Matius 10:17-22

Bacaan I: Kis. 6:8-10; 7:54-59; Mazmur: 31:3c-4.6.8a.16b.17; R:6a; Hari Ke-2 Oktaf Natal; Pesta St.Stefanus, Mrt. Pertama (M);

Pada waktu mengutus murid-murid-Nya, Yesus berkata: “Waspadalah terhadap semua orang, karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.

Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.

Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-
Ku, tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 26 Desember 2022, Bacaan Injil

Orang mengira bahwa kemartiran senantiasa dikaitkan dengan mati berdarah-darah, seperti kisah Stefanus. Kemartiran adalah sikap dan pilihan hidup mempertahankan kehendak Allah meski mengalami ketidaknyamanan. Tidak mudah menjadi orang benar dalam situasi penuh manipulasi dan hoaks; menjadi jujur di tengan sistem yang korup dan cari kepentingan diri; menjadi adil dalam situasi keserakahan dan ketamakan. Kemartiran adalah makna terindah sebagai murid Yesus untuk setia dalam situasi demikian.

Yesus meminta para murid untuk waspada terhadap aneka kekuatan yang bisa menghancurkan kesetiaan akan kebenaran. Menghayati semangat kemartiran yang ditekankan Yesus jelas: tubuh kita boleh binasa, tetapi jiwa tetap untuk Tuhan. Artinya, menjadi seorang murid adalah menjadi pribadi yang siap kehilangan hal-hal yang jasmani namun tetap menjaga kemurnian hati dan persembahan diri kepada Allah. Kemartiran merupakan kesempatan untuk memurnikan kesetiaan kita kepada Allah.

Hal ini perlu kita pahami bahwa Allah tidak akan pernah menyingkirkan masalah, namun Allah berjanji akan melengkapi hidup kita dengan kekuatan, kemampuan dan perlindungan. Sikap yang perlu kita persembahkan adalah percaya, sebagaimana Yesus tekankan bahwa kita sangat berharga dibandingkan burung pipit. Kalau burung pipit saja dilindungi Allah akan hidupnya, apalagi kita manusia. Maka, mari kita membudayakan semangat kemartiran sebagai jalan kekudusan.

.

Bapa Yang Berbelas Kasih, kami kerap kali takut untuk mengambil risiko dalam kebenaran, keadilan, dan cinta damai. Jauhkanlah rasa takut itu dan biarlah kami memiliki semangat seperti Stefanus: senantiasa mewartakan Kristus. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.

Renungan Harian Hari Ini 25 Desember 2022, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 25 Desember 2022, Bacaan Injil Malam: Lukas 2:1-14/Fajar: Lukas 2:15-20

Bacaan I: Malam: Yes. 9:1-6/Fajar: Yes 62:11-12; Mazmur: Malam: Mzm. 96:1-2a.2b-3.11-12.13 R: Luk. 2:11/ Fajar: Mzm. 97: 1.6.11-12; Bacaan II: Malam:Tit 2:11-14/Fajar: Tit 3:4-7; HARI RAYA NATAL (P);

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. 

Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. 

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 25 Desember 2022, Bacaan Injil

Peristiwa Natal adalah peristiwa kasih Allah kepada manusia. Sang Sabda menjelma menjadi manusia. “Kristus Tuhan sudah lahir di kota Daud.” Para malaikat mewartakan kabar sukacita itu bahwa Allah memberikan kegembiraan besar kepada manusia. Nyanyian malaikat berkumandang, karena Sang Raja Damai telah lahir dan hidup bersama seluruh peristiwa hidup manusia.

Senyap, gelap, dingin dan sunyinya malam telah dihalau oleh Sang Terang. Dunia bersukacita. Dunia bergembira. Dunia menyanyikan lagu puji-pujian karena Allah telah sempurna menyatakan rencana-Nya. Kegelapan sirna karena kelahiran Yesus. Dunia yang hampa diberikan harapan, yaitu Juru Selamat dunia yang telah lahir. Kelahiran-Nya merupakan penggenapan janji Allah, wujud kasih Allah kepada manusia.

Nuansa Natal sarat dengan peristiwa kasih, sehingga merayakan Natal tidak berhenti pada bangga akan kasih Allah kepada kita. Menghayati makna Natal berarti kita dipanggil untuk meneruskan tongkat estafet sukacita bagi dunia. Hadir dan terlibat memberikan harapan bagi yang mengalami kegelapan: Itulah Natal.

.

Bapa, berilah kami kesempatan sebagaimana Putra-Mu menjadi tanda pengharapan dalam kegelapan dengan mendatangi dunia untuk memulihkan kehidupan dan membangunkan manusia yang tertidur dalam gelapnya dosa. Semoga perayaan Natal menjadikan kami sebagai kegembiraan dan pembebasan bagi banyak orang. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.

Renungan Harian Hari Ini 24 Desember 2022, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 24 Desember 2022, Bacaan Injil Lukas 1:67-79

Bacaan I: 2Sam. 7:1-5.8b-12.16; Mazmur: 89:2-3.4-5.27.29; R:2a; HARI BIASA KHUSUS ADVEN IV (U) Adam dan Hawa (Manusia Pertama) Novena Natal hari ke-9;

Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat, katanya: “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, la menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,–seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus– untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi, karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya, untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”

.

renungan harian hari ini

.

Renungan Harian Hari Ini 24 Desember 2022, Bacaan Injil

Injil hari ini berisi pujian Zakharia akan karya besar Tuhan bagi Maria dan keluarganya. Zakharia memuji karya agung Allah yang melawat dan membawa kelepasan bagi Israel serta menumbuhkan “tanduk” keselamatan bagi umat-Nya, yaitu Mesias. Kedatangan Juru Selamat merupakan penggenapan janji Allah yang disampaikan kepada Abraham. Janji itu merupakan cara Allah untuk membawa umat-Nya kepada kekudusan dan kebenaran.

Kedatangan Sang Mesias ke dunia begitu penting bagi manusia karena tanpa Dia hidup kita berakhir dalam kegelapan lorong maut, tanpa pengharapan sama sekali. Untuk itulah Yohanes diutus sebagai nabi Allah untuk menyiapkan jalan bagi Tuhan. Yohanes menjadi nabi yang bertugas untuk mempersiapkan umat Israel, membuka hati dan pikiran mereka kembali akan janji Allah berabad-abad yang lampau akan kedatangan Sang Juru Selamat, dan menyiapkan mereka agar pantas menyambut kedatangan Mesias. Kedatangan Yesus harus diterima dengan hati yang bersih dan lurus.

Bunda Maria sudah dipersiapkan menjadi ibu yang melahirkan Yesus. Begitu juga dengan Zakharia dan Elisabet, orang tua Yohanes, pun sudah dipersiapkan terlebih dahulu untuk menyambut kedatangan Yesus. Berlaku juga hal yang sama untuk kita saat ini, yang tengah memasuki minggu keempat Adven dan tak lama lagi Natal tiba. Begitu penting dan agungnya kedatangan Yesus, Tuhan kita, sehingga Gereja menyediakan empat pekan lamanya untuk mempersiapkan umatnya menyambut kedatangan Yesus di hari Natal. Apakah selama ini kita sudah menyiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya? Apakah kita sudah bersih dari dosa, sudah mengaku dosa atau menerima Sakramen Tobat, sudah melakukan karya amal kasih sebagai kado yang pantas untuk Tuhan yang akan lahir di rumah kita dan di dalam hati kita masing-masing?

.

Ya Bapa, semoga kami pantas menyambut kehadiran Putra-Mu. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

Ziarah Wisata Gua Maria di Jogjakarta dan Sekitarnya

.

.

Pendalaman Iman MINGGU ADVEN IV: St. Yusuf Bangirejo – “Berjalan Bersama Melaksanakan Warta Keselamatan”

Sudah tiga kali pendalaman iman adven berjalan dan kini tiba waktunya memasuki pertemuan keempat sebagai puncak dari seluruh rangkaian pendalaman iman adven 2022. Dengan menyongsong tema keempat dari Buku Panduan Adven Lingkungan 2022 “Berjalan Bersama: Semakin Katolik, Semakin Apostolik”, Lingkungan St. Yusuf Bangirejo bersemangat melaksanakan pendalaman iman adven. Pendalaman iman adven keempat dilaksanakan pada Rabu, 21 Desember 2022, pukul 19.00, dan bertempat di kediaman Bu Wiyono.

Suasana pendalaman iman adven keempat ini cukup seksama dan ramai partisipan yang hadir. Ada sekitar 20 umat Lingkungan Bangirejo ditambah 3 mahasiswa/i PENDIKKAT USD yang magang di Paroki Jetis. Pendalaman iman dipandu oleh 2 orang, yakni Bu Tari dan Bu Susi. Kedua pemandu secara bergantian mengisi pendalaman iman adven ini. Seperti biasa, pendalaman iman diawali dengan nyanyian pembuka, doa, dan penyalaan lilin korona yang keempat. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan kitab suci dari Mat 1:18-24 (Kelahiran Yesus Kristus) dan sharing bersama. Bagian ini terbilang unik karena sharing bersama dilandasi oleh bacaan kitab suci & tema adven keempat “Berjalan Bersama Melaksanakan Warta Keselamatan”. Dari bagian ini, pemandu meminta umat untuk sukarela men-sharing-kan pengalaman imannya supaya saling menguatkan. Tanpa memaksa, ada sekitar 5 orang yang ber-sharing dengan masing-masing pengalamannya. Ada yang mengaitkan pengalamannya dengan tokoh Yusuf sebagai pelindung lingkungan dan sekaligus tokoh kesetiaan. Ada juga yang ber-sharing tentang pengalaman mewartakan warta keselamatan dengan pengalaman dimintai tolong menjadi pemimpin. Macam-macam pengalaman umat yang membuat mereka semakin diperkaya satu dengan yang lainnya.

Sesudah bagian sharing bersama selesai, dilanjutkan dengan penulisan komitmen secara pribadi sebagai puncak dari segala pendalaman iman adven 2022. Umat diajak untuk menuliskan komitmennya dikertas yang telah dibagikan oleh pemandu. Komitmen pribadi ini menyesuaikan dengan kemampuan diri kita untuk tekun dan setia semakin meningkatkan pelaksanaan lima bidang garapan yaitu kekatolikan, kerasulan, kebangsaan, kerjasama dan sinergi serta profesionalitas dalam gerak kesadaran “berjalan bersama.” Sesuai dengan Buku Panduan Adven Lingkungan 2022, Umat KAS harapannya, umat semakin menyadari tentang Gereja yang dipanggil, untuk membuat harapan orang-orang semakin pulih dan berkembang, mendorong kepercayaan, untuk membalut luka-luka, untuk menjalin hubungan-hubungan baru dan lebih dalam, untuk belajar dari satu sama lain, membangun jembatan-jembatan, mencerahkan pikiran, menghangatkan hati, dan untuk memulihkan kekuatan ke dalam tangan misi bersama.


(Pembagian kertas untuk menulis komitmen pribadi)


(Umat sedang menulis komitmen di kertas masing-masing)


(Umat sedang menulis komitmen di kertas masing-masing)

Terakhir, pendalaman iman ini ditutup dengan doa umat dan doa penutup serta lagu “Sakjekke Aku Nderek Gusti.” Tak lupa ada pengumuman dari pengurus lingkungan terkait dengan perayaan Natal di Paroki serta Lingkungan St. Yusuf Bangirejo.


(Pengumuman dari pengurus Lingkungan Bangirejo seputar Perayaan Natal)

.

Penulis: Chris Cerly Rika Saraswati (Mahasiswi PENDIKKAT USD)

.
.

You cannot copy content of this page