Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 9 April 2025

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 9 April 2025, Bacaan Injil Yohanes 8:31-42 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Dan. 3:14-20.24-25.28; Mazmur: Dan. 3:52.53.54.55.56; R:52b; PEKAN PRAPASKAH V (U); Sta.Kasilda; St.Thomas OFM, dkk;

berkatalah Nebukadnezar kepada mereka: “Apakah benar, hai Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu?

Sekarang, jika kamu bersedia, demi kamu mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab, gambus, serdam dan berbagai-bagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah menyembah patung yang kubuat itu! Tetapi jika kamu tidak menyembah, kamu akan dicampakkan seketika itu juga ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?”

Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: “Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini.

Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;

tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu.”

Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar, air mukanya berubah terhadap Sadrakh, Mesakh dan Abednego; lalu diperintahkannya supaya perapian itu dibuat tujuh kali lebih panas dari yang biasa.

Kepada beberapa orang yang sangat kuat dari tentaranya dititahkannya untuk mengikat Sadrakh, Mesakh dan Abednego dan mencampakkan mereka ke dalam perapian yang menyala-nyala itu.

Ketiga orang itu berjalan-jalan di tengah nyala api seraya bernyanyi kepada Allah serta memuji Tuhan.

Maka Azarya berdiri dan berdoa sebagai berikut. Ia membuka mulutnya di tengah-tengah api itu, katanya:

Keputusan-keputusan benar telah Kaujalankan dalam segala sesuatunya yang Kaudatangkan atas diri kami dan atas kota suci nenek moyang kami, yaitu Yerusalem. Sungguh, sesuai dengan keadilan dan kebenaran telah Kaudatangkan semuanya itu oleh sebab segala dosa kami!

.

“Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah nenek moyang kami, yang patut dihormati dan ditinggikan selama-lamanya. Terpujilah namaMu yang mulia dan kudus, yang patut dihormat dan ditinggikan selama-lamanya.

Dan terpujilah Engkau dalam BaitMu yang mulia dan kudus, Engkau patut dinyanyikan dan dimuliakan selama-lamanya.

Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaanMu, Engkau patut dinyanyikan dan ditinggikan selama-lamanya.

Dan terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya dan bersemayam di atas kerub-kerub, Engkau patut dihormat dan ditinggikan selama-lamanya.

Terpujilah Engkau di bentangan langit, Engkau patut dinyanyikan dan dimuliakan selama-lamanya.

.

Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku

dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

Jawab mereka: “Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?”

Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.

Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.

Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.”

“Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.

Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu.”

Jawab mereka kepada-Nya: “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham.

Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.

Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka: “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.”

Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

.

Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi,

yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa,

memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.

Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.

Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan.

Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.

Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung.

Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik.

Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.

.

renungan harian hari ini

Tanggung jawab selain berhubungan dengan penugasan atau delegasi wewenang dari otoritas yang lebilh tinggi juga sangat berkaitan dengan komitmen pribadi. Komitmen pribadi berkaitan dengan rasa memiliki dan kecintaan pada apa yang dipercayakan, baik berupa material maupun tugas. Seorang anak akan mengemban tugas secara bertanggung jawab, baik karena otoritas yang menugaskan maupun karena kecintaan dan rasa memilikinya.

Orang-orang Yahudi yang berjumpa dengan Yesus menyebut bahwa Bapa mereka adalah Abraham, Yesus menegaskan, “Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham”.

Bagi Yesus, menjadi anak Allah sejati tergantung pada sikap kasih kita kepada-Nya (bdk. Yoh. 8:42-44). Tanda sejati status Anak Allah adalah seberapa besar kita mengasihi Allah dan menerima Putra-Nya. Marilah kita mengasihi-Nya dan hidup dalam kebenaran-Nya.

.

Bapa yang Mahakasih, Engkau telah menciptakan kami seturut gambar dan rupa-Mu, dan melalui Yesus Putra-Mu, Engkau memanggil kami menjadi anak-anak-Mu. Ajarlah kami untuk hidup sebagai anak-anak yang setia, yang tidak hanya mengaku dengan bibir, tetapi menunjukkan kasih dan ketaatan lewat tindakan nyata.

Berilah kami hati yang mencintai tugas dan tanggung jawab, bukan karena terpaksa, tetapi karena cinta kepada-Mu dan sesama. Tanamkan dalam diri kami komitmen pribadi untuk menjaga, melayani, dan setia atas segala yang Engkau percayakan.

Semoga hidup kami memancarkan kasih yang sejati, kasih yang bekerja dalam kebenaran, seperti Abraham yang setia, dan terlebih seperti Yesus, yang hidup dalam kehendak-Mu sampai akhir.

Tuhan, kuatkan kami untuk menjalani setiap tanggung jawab kami hari ini, dan mampukan kami mengasihi-Mu lebih dalam lagi. Karena kasih kepada-Mulah kami hidup sebagai Anak-anak Allah yang sejati. Amin.

.

Tuhan Yesus, firman-Mu adalah kebenaran, dan kebenaran itu memerdekakan kami. Tolonglah kami untuk selalu berpegang pada firman-Mu sehingga kami sungguh-sungguh merdeka dari berbagai belenggu dunia ini. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 8 April 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 8 April 2025

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 8 April 2025, Bacaan Injil Yohanes 8:21-30 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Bil. 21:4-9; Mazmur: 102:2-3, 16-18, 19-20; R: 2; PEKAN PRAPASKAH V (U); St.Redemptus de Ferento; St.Edesius;

Setelah mereka berangkat dari gunung Hor, berjalan ke arah Laut Teberau untuk mengelilingi tanah Edom, maka bangsa itu tidak dapat lagi menahan hati di tengah jalan.

Lalu mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: “Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak.”

Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.

Kemudian datanglah bangsa itu mendapatkan Musa dan berkata: “Kami telah berdosa, sebab kami berkata-kata melawan TUHAN dan engkau; berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya ular-ular ini dari pada kami.” Lalu Musa berdoa untuk bangsa itu.

Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.”

Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup.

.

(102-3) Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!

(102-4) Sebab hari-hariku habis seperti asap, tulang-tulangku membara seperti perapian.

(102-17) bila TUHAN sudah membangun Sion, sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya,

(102-18) sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.

(102-19) Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji TUHAN,

(102-20) sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi,

(102-21) untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,

(102-22) supaya nama TUHAN diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,

.

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: “Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.”

Maka kata orang-orang Yahudi itu: “Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?”

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.

Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.”

Maka kata mereka kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka: “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?

Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia.”

Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa.

Maka kata Yesus: “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.

Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”

Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.

.

Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.

Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.

Dan karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya.

Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.

Juga karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,

karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.

Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.

Dan karena iman maka ia mengadakan Paskah dan pemercikan darah, supaya pembinasa anak-anak sulung jangan menyentuh mereka.

Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.

Juga karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya.

Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.

.

renungan harian hari ini

Bagi sebagian orang, asal-usul dan identitas itu penting. Selain sebagai penanda individu, asal-usul dan identitas juga bisa menunjukkan status sosial dan kedudukan seseorang. Orang banyak juga bertanya-tanya tentang asal-usul Yesus dan identitasnya. Mereka mcmakai cara pikir manusiawi untuk melihat asal-usul dan identitas Yesus.

Dan mereka bingung ketika Yesus mengatakan bahwa Dia berasal dari atas dan mereka dari bawah. Mereka dari dunia dan Dia bukan dari dunia ini. Dengan menyebut asal-Nya, Yesus menegaskan identitas-Nya Yang Ilahi. Dengan demikian, otoritas yang dimilikinya adalah otoritas Ilahi.

Kita juga tak jarang berlaku seperti orang-orang ini. Mencoba memahami Yesus dengan cara pikir kita. Tentu sampai tingkat tertentu hal itu tidak salah. Namun, di situlah, kita diajak untuk memaknai apa arti beriman dan mengikuti Yesus. Menjadi pengikut Yesus berarti bersedia untuk menerima Yesus dengan sepenuh hati, dengan segenap akal budi.

Menerima juga otoritas Ilahi-Nya. Dengan menerima otoritas Ilahi kita percaya bahwa kita milik Allah. Dialah penyelenggara hidup kita. Konsekuensinya, kita juga hendaknya hidup sesuai identitas kita sebagai pengikut dan murid Yesus.

.

Tuhan, Engkau datang dari atas, bukan dari dunia ini, dan sering kali kami tidak mengerti sepenuhnya siapa Engkau. Kami mencoba memahami-Mu dengan pikiran manusia kami yang terbatas, namun Engkau mengundang kami untuk mengenal-Mu lebih dalam melalui iman dan kasih yang tulus.

Ampunilah kami bila kami meragukan-Mu, bila kami hanya melihat-Mu sebagai tokoh sejarah, bukan sebagai Tuhan yang hidup, yang ilahi, yang memiliki otoritas atas hidup kami.

Kami mau menerima-Mu dengan segenap hati. Ajarlah kami untuk percaya, untuk menyerahkan hidup kami kepada penyelenggaraan-Mu, dan untuk hidup sebagai murid-Mu yang setia.

Teguhkanlah iman kami agar identitas kami sebagai pengikut-Mu terpancar dalam setiap langkah, dalam cara berpikir, berkata, dan bertindak.

Kami mengakui bahwa Engkaulah Tuhan dan Juruselamat kami, dan kami bersyukur karena Engkau berkenan menyatakan diri-Mu kepada kami. Bantulah kami untuk hidup seturut kehendak-Mu hari demi hari. Amin.

.

Tuhan Yesus, engkau memberi identitas baru bagi kami, yaitu sebagai pengikut-Mu. Mampukanlah kami untuk menghayati identitas itu dalam hidup sehari-hari. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 7 April 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 7 April 2025

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 7 April 2025, Bacaan Injil Yohanes 8:12-20 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Dan. 13:1-9, 15-17, 19-30, 33-62 (Dan. 13:41c-62); Mazmur: 23:1-3a, 3b-4, 5, 6; R: 4ab; PEKAN PRAPASKAH V (U); Pfak St.Yohanes Baptista de la Salle, Im;

Adalah seorang orang diam di Babel, Yoyakim namanya.

Ia mengambil seorang isteri yang bernama Susana anak Hilkia. Isterinya itu amat sangat cantik dan takut akan Tuhan.

Karena orang tuanya benar maka anak mereka dididik menurut Taurat Musa.

Adapun Yoyakim adalah amat kaya dan dimilikinya sebuah taman yang berdekatan dengan rumahnya. Oleh karena ia paling terhormat di antara sekalian orang maka orang-orang Yahudi biasa berkumpul padanya.

Nah, dalam tahun itu ada dua orang tua-tua dari antara rakyat ditunjuk menjadi hakim. Tentang mereka itulah Tuhan telah berfirman: “Kefasikan telah datang dari Babel, dari kaum tua-tua, dari para hakim yang berlagak pengemudi rakyat.”

Orang-orang tua-tua itu sering mengunjungi rumah Yoyakim, tempat setiap orang yang mempunyai suatu perkara datang kepada mereka.

Apabila menjelang tengah hari rakyat sudah pergi masuklah Susana untuk berjalan-jalan di taman suaminya.

Kedua orang tua-tua itu setiap hari mengintip Susana, apabila ia masuk dan berjalan-jalan di situ. Maka timbullah nafsu berahi kepada Susana dalam hati kedua orang tua-tua itu.

Mereka lupa daratan dan membuang muka, sehingga tidak memandang Sorga dan tidak ingat kepada keputusan yang adil.

BACAAN I – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 7 April 2025

Sedang mereka menunggu saat yang baik maka pergilah Susana ke taman itu seperti yang sudah-sudah. Ia hanya disertai dua orang dayang, karena cuaca panas maka ia mau mandi di taman itu.

Tiada seorangpun ada di sana kecuali kedua orang tua-tua itu yang bersembunyi sambil mengintip Susana.

Kata Susana kepada dayang-dayangnya: “Ambilkanlah aku minyak dan urap dan tutuplah pintu-pintu taman, maka aku dapat mandi.”

Segera setelah dayang-dayang itu keluar bangunlah kedua orang tua-tua itu dan bergegas-gegas menuju Susana.

Berkatalah mereka: “Pintu-pintu taman sudah tertutup dan tidak ada seorangpun melihat kita. Kami sangat cinta berahi kepadamu. Berikanlah hati saja dan tidurlah bersama-sama dengan kami.

Tetapi kalau engkau tidak mau, pasti kami naik saksi terhadapmu, bahwa seorang pemuda kedapatan padamu dan bahwa oleh karena itulah maka dayang-dayang itu kausuruh pergi.”

Bernafaslah Susana lalu berkata: “Aku terdesak sekeliling. Sebab jika hal itu kulakukan, niscaya mati menanti aku. Jika tidak kulakukan, maka aku tidak lolos dari tangan kamu.

Namun demikian lebih baiklah aku jatuh ke dalam tangan kamu dengan tidak berbuat demikian, dari pada berbuat dosa di hadapan Tuhan.”

Lalu Susana berteriak-teriak dengan suara nyaring. Tetapi kedua orang tua-tua itupun berteriak-teriak pula melawan Susana.

BACAAN I – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 7 April 2025

Yang satu lari membuka pintu taman.

Demi teriak di taman itu didengar oleh orang-orang yang ada di dalam rumah, bergegas-gegas masuklah mereka lewat pintu samping untuk melihat apa yang terjadi dengan Susana.

Setelah kedua orang tua-tua itu memberikan keterangan-keterangan maka amat malulah para pelayan, sebab belum pernah hal semacam itu dikatakan tentang Susana.

Ketika keesokan harinya rakyat berkumpul lagi pada Yoyakim, suami Susana, datang pula kedua orang tua-tua itu penuh dengan angan-angan fasik terhadap Susana untuk membunuh dia.

Di depan rakyat mereka berkata: “Suruhlah ambil Susana anak Hilkia, isteri Yoyakim!” Maka diambillah ia.

Datanglah Susana dengan disertai orang tuanya. Anak-anaknya dan kaum kerabatnya.

Sanak saudara dan semua yang melihat Susana menangis.

Sementara kedua orang tua-tua itu berdiri di tengah-tengah rakyat dan meletakkan tangan mereka di atas kepala Susana,

maka Susana sendiri menengadah ke Sorga sambil menangis, sebab hatinya tetap percaya pada Tuhan.

BACAAN I – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 7 April 2025

Kemudian kata kedua orang tua-tua itu: “Sedang kami berdua saja berjalan-jalan di taman, masuklah ia bersama dengan dua sahaya, lalu pintu-pintu taman itu ditutup dan disuruhnya sahaya-sahaya itu pergi.

Lalu datanglah seorang pemuda yang bersembunyi di situ kepadanya dan berbaring sertanya.

Ketika kami yang ada di sudut taman melihat kefasikan itu maka berlari-larilah kami kepada mereka.

Walaupun kami melihat mereka tidur bersama-sama di sana, namun kami tidak dapat menangkap pemuda itu karena ia lebih kuat dari kami. Ia membuka pintu lalu melarikan diri.

Tetapi dia ini kami pegang dan kami menanyakan siapa pemuda itu.

Ia tidak mau memberitahu kami. Inilah kesaksian kami.” Himpunan rakyat percaya akan mereka, oleh karena mereka adalah orang tua-tua di antara rakyat dan hakim. Lalu hukuman mati dijatuhkannya kepada Susana.

Maka berserulah Susana dengan suara nyaring: “Allah yang kekal yang mengetahui apa yang tersembunyi dan yang mengenal sesuatu sebelum terjadi,

Engkaupun tahu pula bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati meskipun tidak kulakukan sesuatupun dari apa yang mereka bohongi aku.”

Maka Tuhan mendengarkan suaranya.

BACAAN I – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 7 April 2025

Ketika Susana dibawa keluar untuk dihabisi nyawanya, maka Allah membangkitkan roh suci dari seorang anak muda, Daniel namanya.

Berserulah ia dengan suara nyaring: “Aku ini tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!”

Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya: “Apakah maksudnya yang kaukatakan itu?”

Danielpun lalu berdiri di tengah-tengah mereka, katanya: “Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti?

Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!”

Bergegas-gegas kembalilah rakyat lalu orang-orang tua itu berkata kepada Daniel: “Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami. Sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua.”

Lalu kata Daniel kepada orang-orang yang ada di situ: “Pisahkanlah mereka berdua itu jauh-jauh, maka mereka akan kuperiksa.”

Setelah mereka dipisahkan satu sama lain maka Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya: “Hai engkau, yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat

dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh.

BACAAN I – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 7 April 2025

Oleh sebab itu, jika engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu: “Di bawah pohon mesui.”

Kembali Daniel berkata: “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah sudah menerima firman dari Allah untuk membelah engkau!”

Setelah orang itu disuruh pergi Danielpun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu: “Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu berahi telah membengkokkan hatimu.

Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel dan merekapun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu!

Oleh sebab itu, katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur?” Sahut orang tua-tua itu: “Di bawah pohon berangan.”

Kembali Daniel berkata: “Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya membinasakan kamu!”

Maka berseru-serulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya.

Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya.

Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.

.

Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;

Juga Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Ia menyegarkan jiwaku. Dan Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.

Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.

Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

.

tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.

Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.

Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.

Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.

Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”

Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”

Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.

Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.

Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”

Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita.

Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.

Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah.

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Karena iman, maka Nuh?dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan?dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.

Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.

Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 7 April 2025

Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.

Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.

Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini.

Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air.

Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ.

Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.

Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,

walaupun kepadanya telah dikatakan: “Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu.”

Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.

.

renungan harian hari ini

Sering kali dalam kehidupan bersama kita menjumpai orang-orang yang suka mengklaim dirinya sebagai orang hebat, orang baik, orang cerdas, dan lain sebagainya. Berhadapan dengan orang-orang seperti itu, kita cenderung ragu dan memandangnya secara sinis.

Kita mungkin berpikir ini, orang ini sangat percaya diri, narsis, cari pujian, cari pengakuan, dll. Tentu saja itu wajar, karena orang hebat tidak perlu kata-kata untuk menunjukkan dirinya hebat, tetapi cukup dengan apa yang ia lakukan atau tunjukkan dalam kehidupan konkret.

Dalam Injil hari ini kita menjumpai kisah serupa. Yesus memproklamirkan diri-Nya sebagai Terang dunia di hadapan orang banyak. “Akulah Terang dunia,” kata-Nya dengan yakin dan mantap.

Lebih lanjut la mengatakan bahwa siapa yang mengikut Dia, akan memperoleh terang kehidupan. Respons orang Farisi terhadap pernyataan Yesus itu seperti yang sering kita lakukan. Mereka sinis: “Engkau bersaksi tentang diri-Mu sendiri, kesaksian-Mu tidak benar.”

Yesus tentu saja bukan manusia-manusia yang sering kita jumpai, yang suka menonjolkan diri; yang suka mengklaim diri hebat, dan lain sebagainya. Yesus adalah manusia sekaligus Allah. Karena itu, kesaksian-Nya benar bahwa Dia Terang dunia.

Dialah Juru Selamat kita. Hal ini hanya mungkin kita amini kalau kita sungguh mengenal Dia dan mengenal Bapa yang mengutus Dia. Mari kita mendekatkan diri pada-Nya agar kita sungguh-sungguh mengenal dan mengenal Bapa.

.

Tuhan Yesus, Engkau berkata, “Akulah Terang dunia,” dan kami ingin berjalan dalam terang-Mu, bukan dalam bayang-bayang kesombongan manusia atau sinisme yang sering merasuki hati kami.

Ampunilah kami bila kami cepat menilai, mudah curiga, dan lambat percaya. Kadang kami melihat terang-Mu namun memilih memalingkan wajah karena hati kami belum sepenuhnya terbuka.

Bimbinglah kami agar kami tidak hanya mengenal-Mu lewat kata-kata, tetapi lewat pengalaman iman yang nyata. Bukalah mata hati kami untuk melihat siapa Engkau sebenarnya, dan kuatkan langkah kami untuk mengikuti terang-Mu meski jalan hidup ini terkadang gelap dan menantang.

Terangilah hati kami agar kami pun menjadi pembawa terang, bukan hanya menjadi pengamat atau pengkritik, melainkan saksi kasih dan kebenaran-Mu di dunia ini. Amin.

.

Tuhan Yesus, Engkaulah Terang dunia. Sinarilah hati dan budi kami agar kami sungguh-sungguh mengenal Engkau dan Bapa yang mengutus Engkau. Semoga kami pun mau menjadi terang bagi sesama. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 6 April 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 6 April 2025

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 6 April 2025, Bacaan Injil Yohanes 8:1-11 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Yes. 43:16-21; Mazmur: 126:1-2ab.2cd-3.4-5.6; R:3; Bacaan II: Flp. 3:8-14; O PEKAN I PEKAN PRAPASKAH V (U);

Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,

yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah?mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu?,

firman-Nya: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!

Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku;

umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.”

.

Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.

Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!”

Dan pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: “TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!”

TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.

Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!

Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.

Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.

.

Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,

dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

.

tetapi Yesus pergi ke bukit Zaitun.

Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka.

Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.

Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.

Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?”

Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.

Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.”

Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.

Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.

Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?”

Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”

.

Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.

Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?

Sebab kita mengenal Dia yang berkata: “Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.” Dan lagi: “Tuhan akan menghakimi umat-Nya.”

Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.

Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat,

baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.

Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.

Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.

Dan sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.

“Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.

Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.”

Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

.

renungan harian hari ini

Kita hidup di era di mana setiap orang bisa menjadi reporter. Sarana dan otorisasi berada di satu tangan. Pada saat yang sama ada ribuan orang lain yang siap menyantap berita tersebut dengan tafsirnya masing-masing. Maka, kita mengenal pengadilan oleh media.

Dalam situasi seperti itu seseorang ditempatkan sebagai tersangka tanpa daya untuk membela diri. Kalau pun sempat membela diri biasanya orang banyak sudah terlanjur punya persepsi bahkan sudah menjatuhkan vonis bersalah.

Pengalaman perempuan yang kedapatan berbuat zina, yang kita baca dari Injil hari ini, menunjukkan kepada kita betapa tak berdayanya seseorang berhadapan dengan pengadilan massa.

Sementara di pihak lain, ketika sedang merasa berada dalam posisi yang kuat, entah karena berada di kelompok mayoritas secara jumlah maupun pengaruh, orang cenderung menunjukkan kekuasaannya. Status sosial tertentu sering memengaruhi sikap seseorang berhadapan dengan orang lain. Relasi kuasa yang timpang sering menimbulkan korban.

Yesus tahu hal itu, karena Yesus hidup, melihat, mendengar dan bisa berempati dengan kaum marginal. la menunjukkan kepada kita sikap berhadapan dengan pendosa. Belas kasih dan pengampunan yang Yesus tunjukkan adalah momentum ‘kelahiran kembali, sebuah ‘kesempatan kedua’ kepada si wanita.

“Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan mulai sekarang, jangan berbuat dosa lagi, ” kata Yesus. Kerahiman Allah memberi pengampunan, yang memulihkan kembali martabat kita.

.

Tuhan Yesus, di dunia yang cepat menghakimi dan lambat memahami, ajarilah kami untuk memiliki hati seperti-Mu. Hati yang tidak terburu-buru menghukum, tetapi sabar untuk mendengarkan dan memberi ruang bagi pertobatan.

Engkau tidak memalingkan wajah dari perempuan yang tertuduh, Engkau tidak ikut dalam kerumunan yang hendak melemparkan batu, tetapi justru memberi harapan, memberi kesempatan baru untuk hidup yang lebih baik.

Kami pun, ya Tuhan, adalah pendosa yang sering jatuh. Terkadang kami seperti perempuan itu—tak berdaya, tetapi di lain waktu, kami juga seperti para penuduh—cepat menghakimi tanpa belas kasih.

Bentuklah hati kami agar tidak mudah menjatuhkan orang lain, melainkan menjadi saluran kasih dan pengampunan-Mu. Tuntun kami untuk selalu mengingat bahwa setiap orang berhak untuk diteguhkan, untuk diangkat kembali, dan untuk memulai kembali. Amin.

.

Tuhan, semoga kami mampu menahan diri untuk tidak menghakimi orang lain. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 5 April 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 5 April 2025

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 5 April 2025, Bacaan Injil Yohanes 7:40-53 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Yer. 11:18-20; Mazmur: 7:2-3.9b-10.11-12; R:2a; PEKAN PRAPASKAH IV (U); Pfak St.Vinsensius Ferrer, Im;

TUHAN memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya; pada waktu itu Engkau, TUHAN, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku.

Tetapi aku dulu seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih, aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku: “Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!”

Tetapi, TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

.

(7-3) supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.

(7-4) Ya TUHAN, Allahku, jika aku berbuat ini: jika ada kecurangan di tanganku,

(7-10) Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau, yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.

(7-11) Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati;

(7-12) Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.

(7-13) Sungguh, kembali ia mengasah pedangnya, melentur busurnya dan membidik.

.

Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkata itu, berkata: “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.”

Yang lain berkata: “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata: “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!

Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.”

Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.

Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya.

Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka: “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?”

Jawab penjaga-penjaga itu: “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!”

Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka: “Adakah kamu juga disesatkan?

Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?

Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!”

Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka:

“Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?”

Jawab mereka: “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.”

Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya,

.

Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.

Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,

dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.

Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita,

sebab setelah Ia berfirman: “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,” Ia berfirman pula: “Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,

dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.”

Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.

Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,

karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,

dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

.

renungan harian hari ini

Cukup sering kita temui adanya perbedaan pendapat atau perbedaan pandangan tentang seseorang atau tentang suatu peristiwa. Ketika berbeda pendapat atau pandangan orang berusaha mempertahankan pendapatnya masing-masing dengan mengajukan argumentasi-argumentasi tertentu.

Jika masing-masing merasa benar dan mati-matian mempertahankan pendapatnya, maka akan sulit untuk mencapai kata sepakat. Sering juga terjadi perbedaan pandangan tersebut karena sudut pandang yang berbeda. Objek yang sama didekati dengan cara berbeda.

Orang-orang yang mengenal Yesus memiliki kesimpulan sendiri-sendiri seturut pengenalannya masing-masing. Ada yang ragu-ragu, ada yang cukup yakin. Untunglah ada orang seperti Nikodemus yang tidak mau terburu-buru mengambil kesimpulan tanpa sungguh-sungguh mengenal dan memeriksa kebenaran tersebut dengan baik.

Marilah selalu mencari kebenaran dengan rendah hati dan membuka diri untuk mendengarkan firman Tuhan. Semoga kita dapat tumbuh dalam iman dan mengenal Kristus lebih baik.

.

Tuhan Yesus, sering kali kami terjebak dalam pandangan kami sendiri, merasa paling benar, dan menutup hati dari suara-Mu. Kami lupa bahwa kebenaran sejati hanya datang dari-Mu.

Bentuklah hati kami agar senantiasa rendah hati, mau mendengarkan, dan tidak terburu-buru menghakimi. Ajarlah kami, seperti Nikodemus, untuk mencari kebenaran dengan tulus, untuk memeriksa segala sesuatu dengan bijaksana dan penuh kasih.

Buka mata dan hati kami agar semakin mengenal-Mu, bukan hanya lewat kata-kata orang, tetapi melalui pengalaman pribadi akan kasih dan kebenaran-Mu.

Tuntun kami untuk selalu haus akan firman-Mu dan kuatkan iman kami agar berakar dalam Engkau. Dengan demikian, kami bisa hidup dalam terang-Mu dan menjadi pembawa damai di tengah dunia yang sering kali terpecah oleh perbedaan. Amin.
.

Tuhan Yesus, kami ingin mengenal Engkau dengan sungguh-sungguh. Undanglah kami untuk selalu dekat dengan Engkau melalui Kitab Suci dan pelayanan kasih kepada sesama. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 4 April 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 4 April 2025

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 4 April 2025, Bacaan Injil Yohanes 7:1-2.10.25-30 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Keb. 2:1a.12-22; Mazmur: 34:17-18.19-20.21.23: R:19a; PEKAN PRAPASKAH IV (U); Pfak St.lsidorus dr Sevilla, UskPujG;

Karena angan-angannya tidak tepat maka berkatalah mereka satu sama lain: “Pendek dan menyedihkan hidup kita ini, dan pada akhir hidup manusia tidak ada obat mujarab; seseorang yang kembali dari dunia orang mati tidak dikenal.

Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita.

Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan.

Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita.

Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya.

Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah.

Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang.

Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya.

Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya.

Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan.”

Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka.

Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.

.

(34-18) Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.

(34-19) TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

(34-20) Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;

(34-21) Ia melindungi segala tulangnya, tidak satupun yang patah.

(34-22) Kemalangan akan mematikan orang fasik, dan siapa yang membenci orang benar akan menanggung hukuman.

.

Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.

Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.

Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.

Beberapa orang Yerusalem berkata: “Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?

Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus?

Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya.”

Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.

Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.”

Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.

.

Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.

Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.

Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.

Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.

Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: “Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki?tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku?.

Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.

Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.”

Di atas Ia berkata: “Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” ?meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat?.

Dan kemudian kata-Nya: “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.

Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.

.

renungan harian hari ini

Jika harus membuat daftar orang yang kita kenal, maka kita akan dengan cepat bisa membuatnya. Biasanya semakin dekat relasi, semakin sering bertemu membuat pengenalan kita semakin baik. Sebaliknya, jika relasi tidak dekat dan jarang berinteraksi, pengenalan pun akan terbatas.

Setelah berjalan keliling Galilea, Yesus ke Yerusalem untuk merayakan Hari Raya Pondok Daun. Perjalanan yang tidak mudah, karena di sana para pemuka Yahudi berusaha membunuh-Nya.

Pilihan yang penuh risiko. Kehadiran Yesus menimbulkan pertentangan. Pertentangan tentang Yesus adalah pertentangan tentang kebenaran. Apa yang dilihat, didengar, dialami dan persepsi tentangnya.

Orang yang pernah melihat Yesus melakukan berbagai mukjizat, mendengarnya berkhotbah dan mengajar, bahkan mungkin menjadi bagian dari yang mengalami mukjizat Yesus ternyata tidak serta-merta membuat mereka mengenal Yesus.

Pengenalan yang sejati berarti orang berubah oleh apa yang kita kenal. Hidup kita berubah setelah mengenal Yesus. Mengenal Yesus bukan hanya sebagai pengetahuan intelektual, melainkan mengenalnya dengan hati, meresapi ajaran-Nya, dan tekun melaksanakannya.

.

Tuhan Yesus, Engkau telah hadir di dunia untuk menyatakan kebenaran dan membawa keselamatan bagi kami. Namun sering kali, kami hanya mengenal-Mu sebatas kata-kata dan tidak benar-benar meresapi kehadiran-Mu dalam hidup kami.

Bukalah hati kami, ya Tuhan, agar kami semakin mengenal-Mu dengan lebih dalam, bukan hanya sebagai pengetahuan, tetapi sebagai sumber kehidupan sejati. Bantulah kami untuk mendengarkan firman-Mu dengan penuh iman, memahami ajaran-Mu dengan hati yang terbuka, dan menghidupinya dalam keseharian kami.

Teguhkan langkah kami agar setiap hari kami semakin dekat dengan-Mu. Semoga pengenalan kami akan Engkau mengubah hidup kami, menjadikan kami saksi kasih dan kebenaran-Mu di dunia.

Kami percaya, Tuhan, bahwa siapa yang sungguh mengenal-Mu tidak akan pernah berjalan dalam kegelapan, melainkan akan hidup dalam terang kasih-Mu. Amin.

.

Tuhan Yesus, Engkau datang sebagai Mesias. Bantulah kami untuk semakin mengenal Engkau dan Bapa yang mengutus Engkau. Sinarilah budi dan hati kami agar kami tekun dan setia melaksanakan perintah-Mu. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 3 April 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 3 April 2025

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 3 April 2025, Bacaan Injil Yohanes 5:31-47 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Kel. 32:7-14; Mazmur: 34:17-18.19-20.21.23: R:19a; PEKAN PRAPASKAH IV (U); St.Richard dr Chichester; St.Yosef; St.Sixtus;

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.

Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.”

Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.”

Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: “Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?

Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.

Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.”

Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.

.

Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan;

dan mereka menukar Kemuliaan mereka dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.

Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir:

perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.

Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.

.

Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar;

ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.

Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran;

tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.

Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.

Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.

Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,

dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.

Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,

BACAAN INJIL – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 3 April 2025

namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.

Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.

Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.

Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.

Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?

Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.

Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.

Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?”

.

Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggara yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.

Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.

Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup.

Itulah sebabnya, maka perjanjian yang pertama tidak disahkan tanpa darah.

Sebab sesudah Musa memberitahukan semua perintah hukum Taurat kepada seluruh umat, ia mengambil darah anak lembu dan darah domba jantan serta air, dan bulu merah dan hisop, lalu memerciki kitab itu sendiri dan seluruh umat,

sambil berkata: “Inilah darah perjanjian yang ditetapkan Allah bagi kamu.”

Juga kemah dan semua alat untuk ibadah dipercikinya secara demikian dengan darah.

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 3 April 2025

Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan.

Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu.

Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.

Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.

Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,

demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.

.

renungan harian hari ini

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), saksi adalah orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian). Bobot kesaksian sangat ditentukan oleh kedekatan dengan peristiwa dan keterlibatan dalam rangkaian peristiwa tersebut.

Umat Israel yang keluar dari penindasan dan perbudakan di Mesir menjadi saksi kuat kuasa Allah yang membebaskan mereka. Allah yang membawa mereka keluar menunjukkan diri-Nya sebagai Allah yang setia. Namun, umat yang menyaksikan sendiri kebaikan Allah ini dengan cepat lupa lalu ingkar.

“Alangkah cepatnya mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan bagi dirinya dan sujud menyembahnya. Mereka mempersembahkan kurban kepadanya, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.

Yesus tidak memberi kesaksian tentang diri-Nya. Yesus memberi kesaksian tentang Allah Bapa-Nya, yang mengutus-Nya. “Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang telah bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.”

Kita adalah saksi cinta, kerahiman dan belas kasih Allah. Belajar dari Umat Israel, semoga kita tetap setia mendengar suara-Nya dan menjadi saksi lewat cara hidup kita.

.

Ya Allah, Engkau telah menunjukkan kasih dan kuasa-Mu kepada umat-Mu dari zaman ke zaman. Engkau membebaskan, menuntun, dan memberkati kami dengan kasih yang tak berkesudahan. Namun sering kali, seperti umat Israel dahulu, kami mudah lupa akan kebaikan-Mu dan menyimpang dari jalan-Mu.

Tuhan, ajarlah kami untuk selalu setia mendengarkan suara-Mu, agar firman-Mu berakar dalam hati kami dan menuntun setiap langkah hidup kami. Jadikan kami saksi yang setia atas cinta, kerahiman, dan belas kasih-Mu. Biarlah melalui perkataan, perbuatan, dan seluruh hidup kami, orang lain dapat melihat terang-Mu dan memuliakan nama-Mu.

Jauhkanlah kami dari godaan untuk beralih kepada hal-hal duniawi yang menjauhkan kami dari-Mu. Ingatkan kami selalu akan janji keselamatan-Mu, agar kami tetap berpegang teguh pada iman dan terus bersaksi tentang kebaikan-Mu. Amin.

.

Tuhan Yesus, jadikanlah kami saksi-Mu yang setia. Ubahlah hidup kami agar menjadi tanda kehadiran kasih Bapa di dunia. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 2 April 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 2 April 2025

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 2 April 2025, Bacaan Injil Yohanes 5:17-30 (baca Alkitab – klik disini)

Bacaan I: Yes. 49:8-15; Mazmur: 145:8-9.13cd-14.17-18; R:8a; PEKAN PRAPASKAH IV (U); Pfak St.Fransiskus dr Paola;

Beginilah firman TUHAN: “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau; Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi,

untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundulpun tersedia rumput bagi mereka.

Mereka tidak menjadi lapar atau haus; angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air.

Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan.

Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim.”

Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas.

Sion berkata: “TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.”

Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

.

TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.

TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.

dan TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.

TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.

serta TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

.

Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.”

Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.

Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

dan sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.

Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.

Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,

supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.

BACAAN INJIL – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 2 April 2025

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.

Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.

Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.

Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,

dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

.

Memang perjanjian yang pertama juga mempunyai peraturan-peraturan untuk ibadah dan untuk tempat kudus buatan tangan manusia.

Sebab ada dipersiapkan suatu kemah, yaitu bagian yang paling depan dan di situ terdapat kaki dian dan meja dengan roti sajian. Bagian ini disebut tempat yang kudus.

Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus.

Juga di situ terdapat mezbah pembakaran ukupan dari emas, dan tabut perjanjian, yang seluruhnya disalut dengan emas; di dalam tabut perjanjian itu tersimpan buli-buli emas berisi manna, tongkat Harun yang pernah bertunas dan loh-loh batu yang bertuliskan perjanjian,

dan di atasnya kedua kerub kemuliaan yang menaungi tutup pendamaian. Tetapi hal ini tidak dapat kita bicarakan sekarang secara terperinci.

Demikianlah caranya tempat yang kudus itu diatur. Maka imam-imam senantiasa masuk ke dalam kemah yang paling depan itu untuk melakukan ibadah mereka,

tetapi ke dalam kemah yang kedua hanya Imam Besar saja yang masuk sekali setahun, dan harus dengan darah yang ia persembahkan karena dirinya sendiri dan karena pelanggaran-pelanggaran, yang dibuat oleh umatnya dengan tidak sadar.

BACAAN OFISI – Renungan Harian Hari Ini dan Bacaan Injil 2 April 2025

Dengan ini Roh Kudus menyatakan, bahwa jalan ke tempat yang kudus itu belum terbuka, selama kemah yang pertama itu masih ada.

Itu adalah kiasan masa sekarang. Sesuai dengan itu dipersembahkan korban dan persembahan yang tidak dapat menyempurnakan mereka yang mempersembahkannya menurut hati nurani mereka,

karena semuanya itu, di samping makanan minuman dan pelbagai macam pembasuhan, hanyalah peraturan-peraturan untuk hidup insani, yang hanya berlaku sampai tibanya waktu pembaharuan.

Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, ?artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, ?

dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,

betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

.

renungan harian hari ini

Setiap hari, kita dikelilingi oleh berbagai macam suara—dari percakapan biasa, cerita yang kita dengar, hingga musik yang mengalun di sekitar kita. Namun, tidak semua yang masuk ke telinga kita benar-benar berbekas dalam hati dan pikiran. Ada hal-hal yang hanya lewat begitu saja, dan ada pula yang kita dengarkan dengan penuh perhatian karena memiliki makna khusus bagi kita.

Hal yang sama berlaku dalam kehidupan rohani kita. Mendengar firman Tuhan bukan sekadar aktivitas pasif, tetapi membutuhkan keterbukaan hati dan kesediaan untuk memahami serta menghidupi apa yang kita dengar. Injil hari ini menegaskan bahwa siapa pun yang sungguh-sungguh mendengarkan Yesus—bukan hanya dengan telinga, tetapi dengan hati yang percaya—akan memperoleh hidup kekal.

Di hadapan Allah, sikap iman yang sejati bukanlah sekadar mengetahui atau sekilas mendengar firman-Nya, melainkan mendengarkan dengan iman yang penuh, mempercayai setiap perkataan-Nya, dan membiarkan firman itu mengubah hidup kita. Kuasa Allah tetap bekerja hingga saat ini, dan salah satu cara kita mengalami karya-Nya adalah dengan bersedia mendengarkan serta percaya kepada-Nya.

Maka, tantangan bagi kita adalah: Apakah kita hanya sekadar mendengar firman Tuhan, ataukah kita benar-benar mendengarkan dengan hati yang percaya dan siap untuk taat?

.

Ya Tuhan, Engkau telah memberikan firman-Mu sebagai pelita bagi langkah kami, sebagai suara yang menuntun kami dalam kebenaran. Namun sering kali, kami hanya mendengar tanpa benar-benar menyimak, kami hanya mengetahui tanpa sungguh percaya.

Kami datang ke hadirat-Mu dengan hati yang rindu, memohon agar Engkau membuka telinga dan hati kami. Ajarlah kami untuk mendengarkan firman-Mu bukan sekadar sebagai suara yang berlalu, tetapi sebagai kebenaran yang mengakar dalam hidup kami.

Bantu kami, agar setiap firman yang Engkau tanamkan dalam hati kami dapat bertumbuh, menguatkan iman kami, dan mengubah cara kami hidup. Jangan biarkan kami hanya menjadi pendengar pasif, tetapi jadikanlah kami pelaku firman yang setia.

Kami percaya bahwa kuasa-Mu tetap bekerja hingga saat ini, membimbing dan menuntun kami dalam kasih dan kebenaran. Berilah kami keberanian untuk percaya dan taat, sehingga hidup kami selalu mencerminkan kehendak-Mu. Amin.

.

Tuhan Yesus, bukalah hati kami untuk mendengarkan firman-Mu. Amin.

Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia

Baca Juga: Renungan Harian Hari Ini 1 April 2025
Baca Juga (KLIK): Doa Pagi Katolik Untuk Awali Hari Indahmu

You cannot copy content of this page