Renungan Harian Hari Ini 1 Januari 2022, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 1 Januari 2022, Bacaan Injil Luk 2 : 16-21

Setelah mendengar berita kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.

Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.

Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.

Tetapi, Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.

Maka, kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

.

renungan harian hari ini

 

Renungan Harian Hari Ini 1 Januari 2022, Bacaan Injil

Hari ini, kita memasuki tahun baru. Di awal tahun ini, kita merayakan pesta Santa Maria Bunda Allah.

Ia bukan hanya bunda dalam sisi manusia Yesus Kristus. Ia juga bukan hanya bunda dari sisi Allah dari Yesus Kristus.

Ia bukan hanya mengandung kemanusiaan Yesus, tetapi semua dan seluruhnya: kemanusiaan dan ke-Allah-an-Nya. Demikian ditegaskan dalam bacaan kedua hari ini (2Gal. 4:4-7).

Hal ini terjadi, karena Bunda Maria dipilih Allah dan disertai oleh-Nya. Bunda Maria dipilih, diberkati, dan dilindungi sehingga ia menjadi Bunda Allah.

Semua itu diperolehnya pertama-tama sebagai warga bangsa Israel. Secara kolektif bangsa Israel dipilih, diberkati, dan dilindungi Allah sebagaimana ditandaskan dalam bacaan pertama (Bil. 6:22-27)

Pesta tahun baru dan St. Maria Bunda Allah mengandung dua pesan.

Pertama, Yesus Kristus adalah Sang Abadi, Dia adalah Alfa dan Omega. Kedua, Yesus Kristus yang adalah Allah dan manusia adalah titik simpul dari sejarah manusia dan sejarah keselamatan.

Yesus Kristus yang berinkarnasi dan lahir sebagai manusia, seperti kita dengar dalam bacaan Injil (Luk. 2:16-21).

Yesus Kristus yang adalah Allah memasuki sejarah manusia. Ia Yang Abadi, yang melampaui waktu sekarang harus memasuki hitungan waktu manusia.

“Ketika genap delapan hari umurnya, Ia disunatkan, dan diberi nama Yesus” (Luk. 16:21).

Tiga hal di sini terjadi, Yesus memasuki waktu atau sejarah manusia (delapan hari), Ia disunatkan berarti memasuki budaya manusia, dan Ia diberi nama berarti memiliki identitas khas manusiawi, yaitu Yesus, artinya Allah Penyelamat.

.

Ya Bunda Allah, semoga kami menyadari bahwa Putramu, Yesus Kristus, adalah Alfa dan Omega, pemersatu sejarah manusia dan sejarah keselamatan. Bantulah kami di tahun 2022 untuk membentuk sejarah hidup yang selaras dengan sejarah keselamatan. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2022, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

https://staging2.christina.my.id/doa-bapa-kami-benarkah-ada-versi-baru/

https://staging2.christina.my.id/doa-koronka-seruan-kepada-kerahiman-ilahi/

.

.

Renungan Harian Hari Ini 31 Desember 2021, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 31 Desember 2021, Bacaan Injil Yoh 1 : 1-18

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.

Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.

Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.”

.

renungan harian hari ini

 

Renungan Harian Hari Ini 31 Desember 2021, Bacaan Injil

Akhir tahun telah tiba. Kita telah melewati 365 hari. Sang Firman yang ada sebelum adanya waktu dan di luar waktu, masuk ke dalam lingkaran waktu ketīka menjadi manusia sama seperti kita.

Semula waktu adalah tanda kefanaan kita, tetapi dengan masuknya Sang Firman yang mengalahkan kematian, kita boleh menikmati hidup kekal sesudah kematian.

Maka, makna hidup (dalam waktu) berubah menjadi cerah. Sang Sabda menjadi manusia, supaya kita manusia  bisa diilahikan dalam kurun waktu.

Ketika kita dilahirkan, kita tidak mempunyai apa-apa dan tidak mempunyai kemampuan apa pun. Dalam waktu kita bertumbuh dan berkembang mencapai kesempurnaan seperti Kristus Yesus. 

Kita bertumbuh menjadi orang yang berguna bagi keluarga, Gereja, dan bangsa.

Maka, marilah kita memaknai waktu yang dianugerahkan Tuhan sebagai kesempatan untuk berkembang, bersyukur, dan berbuat sesuatu yang berguna bagi keluarga kita masing-masing, bagi gereja kita, dan bagi Tanah Air kita.

Selamat memasuki tahun baru yang penuh rahmat!

.

Ya Yesus, terima kasih atas segala rahmat-Mu yang Engkau berikan kepada kami sepanjang tahun ini. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2021, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

https://staging2.christina.my.id/doa-bapa-kami-benarkah-ada-versi-baru/

https://staging2.christina.my.id/doa-koronka-seruan-kepada-kerahiman-ilahi/

.

.

Renungan Harian Hari Ini 30 Desember 2021, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 30 Desember 2021, Bacaan Injil Luk 2 : 36-40

Ketika kanak-kanak Yesus dipersembahkan di Bait allah, ada di situ Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya.

Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya, dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun.

Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.

Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.

Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.

Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

.

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 30 Desember 2021, Bacaan Injil

Setelah suaminya meninggal, Nabi Hana tidak menikah lagi dan memusatkan perhatiannya untuk melayani Allah.

Dengan berpuasa dan berdoa, dia sangat mengandalkan dan mengutamakan Allah dalam hidupnya. Totalitas persembahan dirinya sangat kuat menonjol.

Artinya, dia meninggalkan “keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup” (1 Yoh. 2:15) dan melakukan kehendak Allah.

Totalitas persembahan diri membuat Nabi Hana bisa mengenali Sang Mesias dalam Kanak -kanak Yesus dan memberitakan tentang Kanak-kanak Yesus kepada semua orang yang menantikan kelepasan Yerusalem.

Kita yang sudah beriman pada Yesus, sebaiknya bertanya: Apakah saya sudah total mengandalkan dan mengutamakan Allah?

Sering kali kita mencari rasa aman dan tidak berani bertindak konsekuen dalam beriman.

Totalitas iman tidak selalu berarti harus meninggalkan dunia dan masuk ke dalam biara. Totalitas iman juga tidak berarti bahwa kita harus meninggalkan pekerjaan kita dan hanya tinggal di seputar altar atau gereja.

Totalitas iman adalah sikap batiniah yang sepenuhnya memilih Allah dan menolak kekuasaan yang lain, menolak kompromi dengan keinginan daging dan keinginan inderawi serta keangkuhan hidup.

Kesibukan pekerjaan sering kali menjadi alasan kita untuk tidak mempersembahan diri secara total kepada Allah.

.

Ya Allah, curahkan rahmat-Mu ke dalam hati kami agar kami mampu menolak tawaran menggiurkan yang menjauhkan kami dari-Mu. Jangan biarkan kesibukan duniawi ini membutakan mata iman kami untuk mengenal Yesus, Putra-Mu! Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2021, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

https://staging2.christina.my.id/doa-bapa-kami-benarkah-ada-versi-baru/

https://staging2.christina.my.id/doa-koronka-seruan-kepada-kerahiman-ilahi/

.

.

Renungan Harian Hari Ini 29 Desember 2021, Bacaan Injil

renungan harian hari ini

Renungan Harian Hari Ini 29 Desember 2021, Bacaan Injil Luk 2 : 22-35

Ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa,

Maria dan Yusuf membawa Kanak-kanak Yesus ke Yerusalem untuk menyerahkan Dia kepada Tuhan, seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan:

Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah”, dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.

Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel.

Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.

Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus.

Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orangtua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:

“Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,

yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.”

Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.

Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu:

“Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan-dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri-supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.

.

Renungan Harian Hari Ini 29 Desember 2021, Bacaan Injil

Meskipun dalam rupa Bayi kecil yang sederhana dan tak berdaya, Simeon dalam kuasa Roh Kudus mampu mengenali jati diri Bayi itu.

Bayi itu adalah Sang Penyelamat, pemenuhan janji Allah kepada dirinya, kepada Israel dan kepada segala bangsa.

Simeon mampu mengenali Sang Mesias karena dia adalah “‘seorang yang benar dan saleh hidupnya”. Dia mengenali Mesias karena dia “menuruti Firman- Nya” dan di dalam dia “kasih Allah sungguh sempurna” (1 Yoh. 2:4-5).

Hatinya berada dalam terang dan pastilah dia mengasihi saudaranya. Terang itulah yang membukakan mata batinnya untuk mengenali Sang Mesias.

Kesejatian dan ketulusan terpancar kuat dalam diri Simeon.

Banyak orang sangat mementingkan perkataan, mengobral doa-doa lisan yang disusun sangat indah, sangat aktif dalam acara-acara rohani,

mengesankan orang lain dengan pengajaran lisan, tetapi sangat miskin dalam tindakan dan perilaku kasih terhadap sesama, terhadap orang miskin dan yang membutuhkan.

Antara perkataan dan perbuatannya terdapat jurang yang sangat lebar. Orang yang demikian itu tidak mengenal Allah, tidak berada di dalam Allah, dan berada dalam kegelapan.

“Kegelapan itu telah membutakan matanya” (1 Yoh. 2:11). Orang seperti ini tidak bisa mengenali Sang Mesias dalam bungkus insani.

.

Ya Allah, bantulah kami menghayati Firman-Mu dalam hidup sehari-hari. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2021, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

https://staging2.christina.my.id/doa-bapa-kami-benarkah-ada-versi-baru/

https://staging2.christina.my.id/doa-koronka-seruan-kepada-kerahiman-ilahi/

.

.

Renungan Harian 28 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini

renungan harian

Renungan Harian 28 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini Mat 2 : 13-18

Setelah orang-orang majus yang mengunjungi Bayi Yesus itu pulang, tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata:

“Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.

Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati.

Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”

Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah.

Lalu, ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.

Dengan demikian, genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia:

“Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.”

.

Renungan Harian Bacaan Injil Hari Ini

Herodes membunuh anak-anak karena khawatir kehilangan kekuasaannya.

Berita tentang lahirnya Raja dari segala raja, sudah membuat hatinya was-was dan karena itu dia ingin menghabisi semua orang yang bisa mengambil kekuasaannya.

Karena merasa ditipu tiga orang majus dari Timur, Herodes secara membabi buta membunuh semua anak berumur dua tahun ke bawah.

Kematian anak-anak itu memuaskan, menentramkan hatinya, dan menghentikan keberingasan Herodes.

Anak-anak yang tidak berdosa itu harus mati demi melapangkan jalan kekuasaan Herodes karena Herodes merasa terintimidasi oleh kehadiran Sang Kebenaran, yakni Yesus Kristus.

Dalam arti itulah, mereka disebut sebagai martir-martir suci.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa betapa nafsu manusia untuk berkuasa amat kuat sehingga harus mengorbankan orang-orang yang tidak berdosa.

Namun, Allah tidak pernah menutup mata. Kuasa-Nya lebih besar.

Dalam diri Yesus, kita menemukan Allah yang berkuasa atas maut badani dan atas nafsu kuasa manusia.

Pesta Kanak-kanak Suci ini juga menunjukkan bahwa kejahatan tidak bisa mengalahkan kebaikan, kegelapan tidak bisa menang atas terang.

Kekuasaan jahat selalu tidak tenang bila ada kekuatan baik yang berkembang dan karena itu yang jahat ingin menghancurkan yang baik.

.

Ya Allah, berilah kami keberanian untuk membela dan melindungi yang baik dan benar. Bukalah mata iman kami untuk mampu melihat dan menjaga keluhuran hidup yang Engkau berikan. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2021, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

https://staging2.christina.my.id/doa-bapa-kami-benarkah-ada-versi-baru/

https://staging2.christina.my.id/doa-koronka-seruan-kepada-kerahiman-ilahi/

.

.

Renungan Harian 27 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini

renungan harian

Renungan Harian 27 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini Yoh 20 : 2-8

Pada hari Minggu Paskah, setelah mendapati makam Yesus kosong,

Maria Magdalena berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka:

“Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan.”

Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.

Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.

Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah, akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.

Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu.

Ia melihat kain kapan terletak di tanah, sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.

Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.

.

Renungan Harian Bacaan Injil Hari Ini

Pesta Rasul Yohanes, penginjil, “murid yang dikasihi Yesus” (bdk. Yoh. 20:2) mengingatkan kita akan peran kasih dalam mengenali jati diri Yesus.

Setelah berinkarnasi, Sang Sabda tampil sebagai manusia yang konkret.

Firman Hidup itu “telah kami dengar dan kami lihat dengan mata kami, .. telah kami saksikan, dan kami raba dengan tangan kami” (1 Yoh. 1:1).

Karena itu, kebanyakan orang tidak akan bisa lagi mengenal jati diri yang ada di balik apa yang bisa dicerap oleh indra-indra kita.

Hanya kalau seseorang mengasihi Yesus, maka kasih itu akan memampukan kita menangkap “hidup kekal” yang telah dinyatakan dalam diri Yesus.

Dalam Injil, ketika menjenguk ke dalam kubur Yesus, Petrus tidak mengalami apa-apa.

Tetapi ketika murid yang dikasihi itu melihat, dia percaya (bdk. Yoh. 20:8), artinya murid yang dikasihi itu percaya pada ajaran Yesus bahwa Dia bangkit, dan pada akhirnya bahwa Dia adalah Sang Firman Hidup.

Bukan cuma keahlian dalam Kitab Suci atau ajaran-ajaran Gereja, bukan sekadar ketekunan dalam beribadat,

bukan pula hanya dekorasi atau gambar suci, yang dibutuhkan untuk mengenali Sang Firman yang berinkarnasi, tetapi terutama kasih yang konkret kepada Yesus.

Murid yang dikasihi Tuhan dan yang mengasihi Tuhan, telah memberikan contoh.

.

Ya Allah, semoga kami bertumbuh dalam kasih akan Yesus, Putra-Mu, agar kami mampu mengenali dan mengimani dengan sungguh Sang Firman Hidup itu dan mengikuti teladan hidup-Nya. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2021, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

https://staging2.christina.my.id/doa-bapa-kami-benarkah-ada-versi-baru/

https://staging2.christina.my.id/doa-koronka-seruan-kepada-kerahiman-ilahi/

.

.

Renungan Harian 26 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini

renungan harian

Renungan Harian 26 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini Luk 2 : 41-52

Setelah orang-orang majus itu berangkat, tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata:

“Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.”

Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati.

Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”

Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya:

“Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati.”

Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel.

Tetapi setelah didengarnya bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana.

Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea. Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret.

Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.

.

Renungan Harian Bacaan Injil Hari Ini

Allah Putra menjadi manusia dan tinggal dalam keluarga. Sebagai manusia, Yesus sama dengan kita dalam segala hal, kecuali dalam hal dosa.

Karena itu, Yesus juga harus belajar dan mengalami pertumbuhan. Kehadiran Yusuf dan Maria menuntun kanak-kanak Yesus, dalam segala bidang seperti anak-anak pada umumnya.

Dari mereka Yesus belajar bagaimana harus taat kepada kehendak Allah dan melakukan perintah-perintah yang sudah ditetapkan.

Dalam relasi dengan Yusuf, Yesus juga belajar berelasi dengan bapak. Sebagai orang benar dan saleh, Yusuf mengajarkan kesalehan dan kesejatian hidup di hadapan Allah.

Iman Maria dan Yusuf menjadi sekolah iman yang sangat subur bagi Yesus.

Kita juga hidup dalam keluarga, dengan ayah dan ibu. Dalam keluarga kita belajar bagaimana hidup bersama dalam persekutuan, dan bagaimana bisa saling melayani.

Maka, keluarga menjadi miniatur Gereja, Gereja rumah tangga atau ecclesia domestica. Persekutuan dan misi Gereja tercermin dalam keluarga.

Dalam peran kita masing-masing, kita mempunyai andil untuk perkembangan anggota keluarga yang lain.

.

Ya Allah, bantulah kami untuk menyadari peran kami dalam keluarga baik dalam pertumbuhan kepribadian, relasi dengan sesama maupun dalam hidup rohani para anggota keluarga kami. Curahkanlah rahmat-Mu agar kami mampu memperbaiki dan meningkatkan peran kami seperti teladan Keluarga Kudus Nazaret. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2021, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

https://staging2.christina.my.id/doa-bapa-kami-benarkah-ada-versi-baru/

https://staging2.christina.my.id/doa-koronka-seruan-kepada-kerahiman-ilahi/

.

.

Renungan Harian 25 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini

renungan harian

Renungan Harian 25 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini Luk 2 : 1-14 (Malam)/Luk 2 : 15-20 (Fajar)

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.

Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka, pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.

Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem,

karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.

Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung,

lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.

Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”

Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:

“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

.

Renungan Harian Bacaan Injil Hari Ini

 

Kelahiran Yesus di palungan di Betlehem menandai masuknya Sabda Allah ke dalam kehidupan manusia dengan segala carut-marutnya, kecuali dalam hal dosa.

Kemanusiaan kita disucikan, martabat kita ditinggikan oleh kehadiran-Nya.

Dengan demikian, Yesus menjadi saudara bagi semua manusia, tak peduli suku, agama, ras dan alirannya.

Maka, dalam Yesus, seluruh umat manusia adalah saudara satu sama lain.

Menjadi nyatalah kata-kata Santo Paulus, “Sudah nyatalah karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia” (Tit. 2:11).

Pengalaman akan kebersamaan sebagai saudara tampak ketika semua orang, termasuk Yusuf dan Maria menaati perintah Kaisar untuk mendaftarkan diri masing-masing di kota asalnya (bdk. Luk 2:3).

Yesus dilahirkan dalam pengalaman kebersamaan ini. Inkarnasi menunjukkan solidaritas penuh dengan semua manusia.

Maka, kita harus menjunjung tinggi dan menggalakkan persaudaraan yang telah ditunjukkan dengan kelahiran Yesus. 

Martabat sebagai manusia haruslah lebih diutamakan daripada perbedaan-perbedaan yang ada, baik itu dalam pandangan kita,
perlakuan kita terhadap sesama, maupun dalam tindakan-tindakan kita.

Selamat Natal!

.

Ya Yesus, kobarkanlah semangat kami untuk menggalakkan persaudaraan yang Kau rintis dengan kelahiran-Mu di Betlehem, Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2021, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

https://staging2.christina.my.id/doa-bapa-kami-benarkah-ada-versi-baru/

https://staging2.christina.my.id/doa-koronka-seruan-kepada-kerahiman-ilahi/

.

.

Renungan Harian 24 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini

renungan harian

Renungan Harian 24 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini Luk 1 : 67-79

Zakharia, ayah Yohanes, penuh dengan Roh Kudus, lalu bernubuat katanya: “Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya,

Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu,

seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita,

untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita,

supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.

Dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah Yang Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya,

untuk memberikan kepada umat-Nya pengertian akan keselamatan yang berdasarkan pengampunan dosa-dosa mereka, oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita,

dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi, untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”

.

Renungan Harian Bacaan Injil Hari Ini

Karena Allah sudah membuat kerajaannya makmur dan sejahtera, Daud ingin membangun rumah bagi Allah.

Tetapi Allah menolak: “Masakan engkau yang mendirikan rumah untuk Kudiami?” (2 Sam. 7:5), karena Daud tidaklah murni dan berdosa terhadap Allah.

Pada akhirnya, Allah berkenan bahwa Salomo-lah yang membuatkan rumah bagi-Nya (kenizah).

Allah tidak membutuhkan rumah lahiriah, tetapi rumah batiniah, yaitu tinggal dalam palungan hati yang layak dan bersih dari segala dosa.

Yohanes Pembaptis, sang perintis, sudah menyiapkan kedatangan Mesias dengan menyerukan pertobatan untuk “pengampunan dosa-dosa mereka”.

Dalam kekudusan dan kebenaran, Mesias akan lahir di tengah-tengah kita.

Dalam menyambut perayaan kelahiran Yesus, sering kali kita disibukkan oleh berbagai persiapan fisik, misalnya kandang, dekorasi, pohon Natal, hadiah Natal, acara-acara yang meriah bahkan juga latihan kegiatan-kegiatan liturgis.

Bagi Tuhan, yang paling penting dan diharapkan justru adalah persiapan batiniah, yaitu palungan hati yang bersih dan murni.

Maka, pertobatan melalui Sakramen Rekonsiliasi, amal terhadap sesama, berubah dari kebiasaan-kebiasaan jelek, berdamai dengan siapa saja, yang harus kita lakukan dalam menyambut Bayi Yesus yang akan lahir itu.

.

Ya Yesus, datanglah dan lahirlah di dalam palungan hati kami. Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2021, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

https://staging2.christina.my.id/doa-bapa-kami-benarkah-ada-versi-baru/

https://staging2.christina.my.id/doa-koronka-seruan-kepada-kerahiman-ilahi/

.

.

Renungan Harian 23 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini

renungan harian

Renungan Harian 23 Desember 2021, Bacaan Injil Hari Ini Luk 1 : 57-66

Genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin, dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki.

Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia.

Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya,

tetapi ibunya berkata:”Jangan, ia harus dinamai Yohanes.”

Kata mereka kepadanya: “Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.”

Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu.

Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.”

Dan mereka pun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.

Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea.

Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

.

Renungan Harian Bacaan Injil Hari Ini

Maleakhi menggambarkan kedatangan Mesias seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu. Artinya, Mesias akan membawa rahmat yang memurnikan, mentahirkan, menyucikan dari dosa-dosa.

Yang dibersihkan bukan hanya dosa tetapi juga hukuman dan akibat dosa, yaitu penyakit-penyakit.

Dengan dibersihkannya dosa, hukuman dan akibat dosa, datanglah kebahagiaan, kesejahteraan, kesembuhan, dan sukacita. Hal ini tampak jelas dalam bacaan Injil.

Setelah mendapatkan pewartaan malaikat, Zakharia menjadi bisu. Hal ini disebabkan oleh keraguan bahkan ketidakpercayaan Zakharia pada kebenaran pewartaan malaikat itu.

Alasan Zakharia tentu karena dirinya sudah tua dan Elisabet, istrinva, juga sudah tua bahkan sudah mati haid. Nyatanya, Allah mampu mengatasi hal-hal yang mustahil bagi manusia.

Elisabet mengandung dan melahirkan seorang anak.

Maka, kelahiran Yohanes Pembaptis (perintis Mesias) merupakan saat pelimpahan rahmat Mesias secara antisipatif yang menyucikan Zakharia dari dosa ketidakpercayaannya, sehingga dia disembuhkan dan dapat berbicara lagi seperti semula.

Sering kali, kita juga tidak percaya pada kuasa Allah, sehingga kita menanggung akibat negatifnya.

Dalam menyambut kedatangan Mesias, mari kita meneguhkan kembali iman kita pada kuat kuasa Allah yang mencipta dan menebus dunia.

Bagi Allah tidak ada yang mustahil.

.

Ya Allah, teguhkanlah iman kami dan jadikanlah kami saluran berkat dan damai-Mu. Datanglah, ya Tuhan! Amin.

.

Sumber renungan: Ziarah Batin 2021, OBOR Indonesia

Baca Juga (KLIK):

https://staging2.christina.my.id/doa-bapa-kami-benarkah-ada-versi-baru/

https://staging2.christina.my.id/doa-koronka-seruan-kepada-kerahiman-ilahi/

.

.

You cannot copy content of this page